Selasa, 16 Juni 2015, Rukun Islam yang ke-3, Puasa Ramadhan, menjadi kewajiban bagi umat muslim di dunia. “Puasa dapat dilakukan bagi yang sehat, juga yang sakit dengan catatan tentunya, “demikian disampaikan oleh dr. dr. Probosuseno, SpPD, K-Ger di hadapan pengurus dan anggota Dharma Wanita Universitas Gadjah Mada. Rumus Puasa menurut dokter yang memiliki blog ini adalah P (perut-bawah perut, perkataan, pandangan, perbuatan, pikiran), U (unjukan-daharan yang bagus), A (Al-Qur’an dikaji secara efisien-efektif), S (Sholat-do’a-zikir, Shodaqoh-infaq-zakat diperbagus, Sakit ikut saran ahli), A (mati diri atau introspeksi=iktikaf).
Puasa baik untuk kesehatan dan menjaga metabolisme tubuh bagi yang sehat. Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, puasa memiliki manfaat sebagai berikut:
- P (perbaikan Tekanan darah & Berat badan, Pikiran makin bagus),
- U (ujut kelainan kulit cepat membaik → eksim, jamur),
- A (Alat dalam makin bagus → fungsi ginjal, dll),
- S (Sperma makin bagus, Sembuh lebih cepat → Parkinson),
- A (Awet muda).
Kenapa demikian, karena puasa dapat mengendalikan berat badan, tekanan darah, fungsi ginjal, emosi, kecerdasan, fungsi sosial, sehingga kerja tubuh manusia menjadi lebih baik dan menghambat proses penuaan dini.
Tips tetap bugar saat puasa adalah tetap mengkonsumsi Air minum yang banyak (6-10 gelas, dibagi saat sahur, buka, sesudah buka, sesudah tarawih, dll); Makanan yang awet kenyang (nasi merah, biji-bijian, kacang, gandum, dll.); saat berbuka puasa minim manis/kurma atau makanan yang cukup kalori.
Bagi yang sakit, tetap dapat berpuasa. Penderita Diabetes Mellitus dapat berpuasa jika kadar gula darah sewaktu ≤250mg/dl. Bagi yang menggunakan insulin, dosis 2/3 dari biasanya dapat diberikan pada saat berbuka puasa. Sementara itu bagi penderita Stroke yang sudah stabil, boleh berpuasa dan justru akan memperbaiki factor resiko. Lantas bagi penderita hipertensi, boleh dan justru memperbaiki tekanan darahnya. Bagaimana dengan Lansia dan pralansia yang sakit? Konsultasikan dulu dengan dokter yang sesuai dengan penyakitnya ya.
Agar sempurna puasanya, tetap jaga bicara dan berperilaku, karena hakekat puasa adalah menahan diri secara fisik dan psikis. Selamat datang Ramadhan!