Kegiatan rutin bulanan yang diadakan oleh Bidang Pendidikan DWP UGM pada bulan februari 2017 ini menghadirkan Ibu Henny Umar Santosa dari FTP UGM untk mengajarkan “Membuat Aneka Saus Sehat dan Mayonaise”

acara ini diadakan Jumat 10 februari 2017 pukul 09.00-11.00 wib Sekretariat  DWP UGM

[2jslideshow id=”154″]

Sekitar 30 orang peserta dari linngkungan UGM antusias mengikuti kursus ini. mengahdirkan masakan sehat merupakan pilihan utama para Ibu, sehingga kursus seperti ini tentu sangat dibutuhkan sebagai pendukung skill memasak

Adapun kursus memasak serupa diadakan setiap 1 bulan sekali dengan tema berbeda setiap bulannya. Tunggu info kursus masak selanjutnya pada halaman ini

Tempat Penitipan Anak (TPA) Tungga Dewi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UGM, merayakan ulang tahun ke-31 Januari 2017 mendatang . Berdiri pada 7 Januari 1986 di bawah pengelolaan DWP UGM, mereka telah mengasuh sekitar 3.500 anak. Bahkan, alumninya sudah ada yang menjadi dokter, insinyur, dan lainnya.

Ketua Pengelola TPA Tungga Dewi UGM, Rita Didi Achyari, mengatakan pihaknya akan terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan. Berbagai upaya dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas dan kompetensi pengajar serta perbaikan dan penambahan fasilitas TPA.

“Saat ini terdapat 40 bayi dan balita usia 2 bulan hingga 5 tahun terbagi dalam lima kelas yang dititipkan di tempat ini. Didukung dengan 13 guru dan 4 karyawan,”jelasnya.

Awal berdiri, TPA Tungga Dewi UGM berlokasi di Blok H Bulaksumur UGM. Selanjutnya, sekitar tahun 2000 berpindah lokasi di Sekip Blok M-5 Bulaksumur UGM. Tungga Dewi hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap para karyawan UGM yang kesulitan mengasuh anak ketika ditinggal bekerja. Seiring perkembangan, TPA Tungga Dewi juga dibuka untuk masyarakat umum di sekitar kawasan UGM

Festival Kuliner dan Pangan Nusantara merupakan kegiatan pameran aneka jenis makan lokal dan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini penting karena kuliner khas daerah merupakan salah satu akar budaya yang sesuai untuk membangun rasa cinta tanah air dan kebanggaan akan etnis yang diwakili kulinernya.

Tantangan yang dihadapi kuliner dan pangan tradisional untuk tetap eksis di mata masyarakat sangat besar. Semakin banyak restoran cepat saji membuat makanan tradisional semakin terpinggirkan.

Oleh karena itu, diharapkan kegiatan yang akan diadakan 8 Desember 2015 mendatang ini bisa menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan beralih ke makanan yang lebih menunjang kesehatan tubuh, yaitu makanan tradisional.